Monday, April 25, 2016

Apa kabar kebunku ?

Celosia Flame mix, seperti lilin-lilin cantik

Pada awal bulan April lalu di daerah saya rupanya musim hujan bukannya menjelang berakhir tapi justru sebaliknya. Hujan deras turun hampir setiap hari. Entah itu siang hari ataupun malam hari. Seringkali malah hujannya bisa seharian atau semalaman.

Jadi teringat beberapa hari atau malam di mana melalui kaca jendela saya merasa sangat cemas serta sibuk berdoa dalam hati saat menatap curahan hujan deras di luar rumah yang bercampur angin kencang dan petir menggelegar.
Ketakutan saya beralasan karena setelah hujan deras sebelumnya kebun saya kacau jadinya.
Pot bunga gantung sampai jatuh dan berhamburan, padahal isinya purslane dan bunga petunia yang baru mulai ramai dengan bunga.
Tapi meskipun begitu saya masih harus bersyukur karena di daerah lain malah ada yang lebih buruk karena dilanda banjir dan longsor. Saya doakan semoga mereka yang sedang tertimpa musibah diberi ketabahan dan segera mendapat jalan untuk segera pulih dari kesedihan.


Namun berlawanan dengan kegundahan saya, kebanyakan tanaman di kebun justru seperti tumbuh gembira seperti penyanyi yang bertemu musiknya.
Saya akan ceritakan sedikit contohnya.

Strawberry


Strawberry alpine dan strawberry delician F1
Saya menanam berbagai jenis strawberry, baik dari stolon maupun dari benih.
Yang saya kisahkan ini adalah strawberry dari benih impor yang saya tanam menjelang akhir tahun 2015 lalu. Jenisnya adalah strawberry alpine dan strawberry delician F1. Saat ini usianya sekitar 6 bulanan.

Di bulan Maret dan April mereka tumbuh seperti kesurupan air hujan. Strawberry delician F1 sibuk mengeluarkan stolon yang menjulur kesana kemari. Sedangkan strawberry alpine tidak mengeluarkan stolon / sulur panjang bakal anakan, melainkan seperti anakan baru yang berakar dan merumpun di dekat tanaman induknya.

Update di awal bulan Mei beberapa rumpun strawberry alpine mulai berbunga.
Setelah sekitar 6 bulan sejak saya semai.

Artinya benar bahwa strawberry alpine dari benih bisa berbuah di tahun pertama. Dan barangkali bisa lebih cepat seandainya mereka lebih dirawat secara maksimal. Mungkin 4-5 bulan sejak semai.

Sementara strawberry alpine milik saya cuma mengandalkan tanah kompos dan sesekali disiram tanpa pernah diberi pupuk tambahan. Jujur saja saya terlalu sibuk dan kadang terlalu malas untuk memberikan ekstra TLC kepada semua tanaman saya.
Kenapa ? Karena terlalu banyak yang saya tanam hikz hikz...
Jadi tanaman yang ada dan bertahan di kebun saya  artinya termasuk tanaman tangguh hehe.. Termasuk menghadapi gangguan hama seperti siput yang ternyata suka makan daun strawberry.

Baru berbunga, tapi sudah tidak sabar mencicipi buahnya hehe..
Cerita berikutnya mengenai bunga apa saja yang bermekaran sepanjang bulan Maret, April dan Mei. Saya rekap karena bagi pembaca yang rajin mengikuti update blog saya yang sederhana ini mungkin menyadari kalau saya tidak ada menerbitkan artikel cerita semenjak bulan Maret dan April lalu. Kebetulan kesibukan yang banyak termasuk ada acara keluarga serta komputer tua di rumah bolak balik bermasalah. Lengkaplah sudah derita tidak bisa menyapa dan berbagi cerita.


Ok, foto dibawah adalah gambar bunga aster matsumoto yang saya tanam dari benih. Saya semai 7 benih, tumbuh 5. Kemudian mati 2 hingga tinggal 3 yang bertahan sampai dewasa dan berbunga. Dan kebetulan semuanya pink.
Aster matsumoto ini beda dengan aster lainnya lho, aster ini kelopak bunganya terdapat 2 warna dalam setiap kuntum bunganya. Warna pertama adalah putih sedangkan warna kedua bisa pink, ungu atau merah.
Karena benih yang saya tanam mix jadi tidak tahu bakal dapat warna yang warna sebelum tanamannya berbunga.

Aster matsumoto pink yang ditanam dari benih

Tapi saya yakin pasti semua warna bagus deh.. Yang jelas saya senang karena bunganya sesuai harapan yaitu belang (bicolor) seperti yang seharusnya.
Next time mau nyemai lagi ah barangkali dapat warna yang lain.

Selanjutnya saya mau menunjukkan beberapa koleksi bunga petunia ya. Seperti aster matsumoto diatas, bunga petunia saya juga semai dari biji yang sudah di mix.
Sekarang sudah berbunga terus menerus. Walaupun kadang sempat layu kalau pas sehari dua hari cuaca panas tapi saya lupa menyiram untungnya mereka tidak sampai mati.
Petunia saya dapat beberapa warna, jadi lebih meriah deh.
Oh ya, saya baru tahu kalau petunia ada aromanya lho. Kalau tak salah ada jenis petunia yang aromanya harum juga.
Sayang petunia saya ini bukan jenis wangi meskipun tidak bisa dibilang bau juga hehe..
Seperti bunga phlox saya, bunga petunia ini aromanya tercium menjelang malam hari saat cuaca dan suhu mulai sejuk.

Petunia daddy dapat 2 warna, ungu dan putih

Petunia biru dari benih mix


Selain petunia mix di atas saya juga menanam petunia double mix. Petunia yg kelopaknya berlapis-lapis. Sekarang tanamannya sudah rimbun, dan akhir April sudah mulai berbunga.

Ukuran petunia daddy  dibanding petunia tumpuk/double


Masih betah tidak dengar ocehan saya ?
Kalau masih yuk ikut melihat isi kebun lainnya.

1 pohon ada 2 warna bunga
Ada bunga pacar air ungu dan pacar air belang juga. Ini bunga yang tidak pernah ketinggalan jaman kan ?
Mungkin beberapa dari kawan sekalian malah jadi terkenang masa kecil dan juga kampung halaman.
Mungkin ada di pekarangan rumah orangtua atau di kebun belakang rumah kakek nenek ?
Bunga pacar air ini nama tenarnya adalah impatiens balsamina. Ada yang kelopaknya tunggal / selapis, ada pula yang kelopaknya double / berlapis / tumpuk seperti mawar.
Ada yang pohonnya tinggi ada pula yang pendek contohnya impatiens Tom thumb.



Karena musim hujan lalu salah satu petak tempat menanam sayur kosong setelah dipanen, saya tanamlah pacar air kelopak double. Ada dua jenis warna yang saya tanam yaitu ungu dan pink belang.

Tak disangka suami saya senang melihatnya berbunga dan saya senang dengan aromanya.
Mungkin karena saya menanam 6 pohon jadi harumnya sudah tercium dari jarak 1 meter dari petaknya.

Saat bunganya sedang banyak-banyaknya saya sering memetik beberapa dan mengapungkannya di air di dalam mangkuk sebagai hiasan rumah. Membuat ruangan lebih segar dan sedikit wangi.

Memetik dan mengumpulkan bunga pacar air

Saya teruskan yaaa...

Ingat dengan cerita saya tentang lengkeng yang berbunga ?
Nah hingga awal bulan April dan Mei buahnya sudah mulai di panen.
Lumayan banyak untuk pohon yang baru pertama kali berbuah. Bisa dibagi dengan tetangga sekitar dan masih ada lebihnya untuk dinikmati sekeluarga.
Buah lengkeng ini ternyata kalau sudah masak aromanya harum menggiurkan.
Suami pun tak tahan untuk tidak memetik barang 2- 3 butir setiap berada dalam jarak dekat dengan pohonnya. Bahkan sebelum buahnya matang maksimal selalu ada aja buah yang hilang.

Sebelum difoto sempat mencicipi dulu 2-3 buah
Selain buah kelengkeng ada lagi buah yang selalu hilang, tapi buah ini dikategorikan sayur seperti halnya terung, cabai dan tomat.
Siapa dia ? kenalin deh timun bulat yang saya tanam benihnya beberapa bulan lalu.
Cukup lama saya simpan benihnya menunggu ada tempat luang dikebun yang bisa untuk menanam tanaman yang merambat-rambat. Dan saat ini timun crystal apple sudah menjalar kemana-mana dan mulai berbuah.


Timun crystal apple memang bentuknya persis apel kan ?

Tampilan dalamnya (abaikan talenan jeleknya ya hihi..)

Rasanya jangan ditanya, baru kali ini kami makan buah timun yang sedap.
Uniknya lagi yang membuat terkejut justru pada saat timun lonjong biasa yang saya tanam atau beli di pasar itu kalau sudah agak tua dan terbentuk bijinya malah jadi hambar dan teksturnya tidak enak. Eh timun bulat ini malah semakin empuk dan terasa ada manisnya.
Kesimpulannya ? Ini bakal jadi salah satu penghuni jenis sayur yang harus saya tanam lagi dan lagi.
Kali ini harus diseriusi menjaga buahnya agar bertahan sampai tua sekali dan menghasilkan biji yang bisa disimpan.

Ok sebelum ada yang mulai meneteskan liur kita beralih ke bunga-bungaan lagi saja hihi..
Daylily masih ada yang berbunga, vinca juga beraneka warna, dahlia ikut gembira, butter daisy menggila, zinnia tidak mau kalah bersaing,, celosia flame mulai menyalakan apinya dan gladiolus biarpun tanamannya rebah kena hujan dan angin tapi tetap berbunga dan seterusnya hehe..

Bunga zinnia  mazurkia, keriwilnya cantik ya...
Dahlia firework : meskipun 1 tanaman, tiap bunga belangnya berbeda

Sebenarnya masih banyak koleksi foto tanaman yang sempat dikamera. Tapi dicicil di cerita berikutnya aja ya..

Nah tidak bohongkan kalau saya berkata saya pasti super sibuk kan ?
Memang benar demikian adanya. Mengurus keluarga, merawat kebun, membalas email dan sms, menyiapkan pesanan pembeli.

Tapi semua lelah itu seolah terbayar saat semua anggota keluarga tersenyum dan memuji melihat bunga dari kebun yang saya rangkai di meja makan. Bersama dengan masakan yang tersaji yang juga beberapa hasil kebun.

Tanam sendiri, petik sendiri, rangkai sendiri.. what a joy ..!!

Dunia tampak semakin berbunga-bunga saja di pandangan saya dan kalian bisa bayangkan saya melantunkan lagu What a wonderful world..


Sampai jumpa dengan cerita berikutnya ya.
Have a wonderful day..


4 comments:

  1. Hai mbak AMi, ditempatku sdh 3 minggu juga hujan melulu nih, jd meringankan kerjaan gak nyiram tanaman sih, paling siram bbrp tanaman yg gak kena hujan aja, itupun gak tiap hari, paling siram seminggu sekali.

    Pernah hujan 12 jam besoknya bbrp kota di Jerman kebanjiran hehe :D .

    Aku pernah nanam stroberi buahnya kecil sptnya alpine deh, bebruha setelah 7-8 bulan. Bertahan lewat winter, thn berikutnya mati krn aku botak pas kena kutu dan lupa pindah pot terbakar matahari hehe.

    Petunia yg ungu dady tu ada wanginya mbak, lemah sih harumnya, klo kita tempelkan hidung kita ke bunganya baru tercium.

    Cakep mbak rangkaian bunganya, klo punya lahan bisa tanam bunga potong bisa jual buket bunga mbak :) .

    ReplyDelete
  2. Hai mbak Nella,

    Oh ternyata banjir bukan cuma terjadi di tanah air aja ya.

    Katanya strawberry alpine jenis strawberry liar yang ukuran kecil tapi rasanya besar hehe.. Makanya aku semangat 45 nanamnya :D
    Pengennya sih jenis yang buahnya besar dan rasanya manis tapi disini mana ada haha..

    Iya kepengen punya lahan biar bisa produksi bunga potong biarpun skala lokal.. Yang penting bunga jadi naik martabatnya dan masyarakat Indonesia lebih mencintai bunga :)

    ReplyDelete
  3. yang delician berbuah juga tidak akhirnya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, yang delician juga sudah berbuah dan beranak pinak. Malahan anaknya sekarang sudah berbunga juga :)

      Delete

Budayakan komentar yang baik ya...
Komentar yang megandung unsur promo / jualan dan atau ketidaksopanan akan kami hapus.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...